Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan
melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran
abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada
masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara
implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun
tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.
Ideology berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dari dua
kata yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti
ilmu. Pengertian ideology secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan,
keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Dalam arti
luas, ideology adalah pedoman normative yang dipakai oleh seluruh
kelompok sebagai dasar cita-cita, nila dasar dan keyakinan yang
dijunjung tinggi.
Berikut merupakan macam macam ideologi beserta kelebihan dan kekurangannya, diantaranya:
1. Ideologi Liberalisme
Liberalisme
atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi
politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak
adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme
mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan
berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya
pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.Dalam masyarakat modern,
liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini
dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas.
Ada tiga hal yang mendasar dari
Ideolog Liberalisme yakni Kehidupan, Kebebasan dan Hak Milik (Life,
Liberty and Property). Berikut merupakan nilai-nilai pokok yang
bersumber dari tiga nilai dasar Liberalisme:
· Kesempatan
yang sama. (Hold the Basic Equality of All Human Being). Bahwa manusia
mempunyai kesempatan yang sama, di dalam segala bidang kehidupan baik
politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. Namun karena kualitas manusia
yang berbeda-beda, sehingga dalam menggunakan persamaan kesempatan itu
akan berlainan tergantung kepada kemampuannya masing-masing. Terlepas
dari itu semua, hal ini (persamaan kesempatan) adalah suatu nilai yang
mutlak dari demokrasi.
· Dengan
adanya pengakuan terhadap persamaan manusia, dimana setiap orang
mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya, maka dalam
setiap penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi baik dalam kehidupan
politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan kenegaraan dilakukan secara
diskusi dan dilaksanakan dengan persetujuan – dimana hal ini sangat
penting untuk menghilangkan egoisme individu.( Treat the Others Reason
Equally.)
· Pemerintah
harus mendapat persetujuan dari yang diperintah. Pemerintah tidak boleh
bertindak menurut kehendaknya sendiri, tetapi harus bertindak menurut
kehendak rakyat.(Government by the Consent of The People or The
Governed)
· Berjalannya
hukum (The Rule of Law). Fungsi Negara adalah untuk membela dan
mengabdi pada rakyat. Terhadap hal asasi manusia yang merupakan hukum
abadi dimana seluruh peraturan atau hukum dibuat oleh pemerintah adalah
untuk melindungi dan mempertahankannya. Maka untuk menciptakan rule of
law, harus ada patokan terhadap hukum tertinggi (Undang-undang),
persamaan dimuka umum, dan persamaan sosial.
· Yang menjadi pemusatan kepentingan adalah individu.(The Emphasis of Individual)
· Negara
hanyalah alat (The State is Instrument). Negara itu sebagai suatu
mekanisme yang digunakan untuk tujuan-tujuan yang lebih besar
dibandingkan negara itu sendiri. Di dalam ajaran Liberal Klasik,
ditekankan bahwa masyarakat pada dasarnya dianggap, dapat memenuhi
dirinya sendiri, dan negara hanyalah merupakan suatu langkah saja ketika
usaha yang secara sukarela masyarakat telah mengalami kegagalan.
· Dalam
liberalisme tidak dapat menerima ajaran dogmatisme (Refuse Dogatism).
Hal ini disebabkan karena pandangan filsafat dari John Locke (1632 –
1704) yang menyatakan bahwa semua pengetahuan itu didasarkan pada
pengalaman. Dalam pandangan ini, kebenaran itu adalah berubah.
Kelebihan ideologi liberalisme :
· Menumbuhkan
inisiatif dan kreasi masyarkat dalam mengatur kegiatan ekonomi.
Masyarakat tidak perlu menunggu komando dari pemerintah.
· Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal ini mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
· Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat.
· Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang kurang bermutu tidak akan laku di pasar.
· Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari keuntungan
· Kontrol
sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas. Berita-berita
ataupun ulasan yang dibuat dalam media massa dapat mengandung
kritik-kritik tajam, baik ditujukan kepada perseorangan lembaga atau
pemerintah.
· Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari siapapun.
Kekurangan ideologi liberalisme :
· Sulit
melakukan pemerataan pendapatan. Karena persaingan bersifat bebas,
pendapatan jatuh kepada pemilik modal atau majikan. Sedangkan golongan
pekerja hanya menerima sebagian kecil dari pendapatan.
· Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja, sehingga yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.
· Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat.
· Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi budaya oleh individu yang sering terjadi
· Karena
penyelenggaran pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah sulit untuk
mengadakan dan memberikan kontrol. Sehingga pers sebagai media
komunikasi dan media masa sangat efektif menciptakan image dimasyarakat
sesuai misi kepentingan mereka.
2. Ideologi Komunisme
Komunisme
adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest der
Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah
manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848
teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan
kelas dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu
gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.
Komunisme
pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham kapitalisme di
awal abad ke-19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan
pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan
kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya,
muncul beberapa faksi internal dalam komunisme antara penganut komunis
teori dan komunis revolusioner yang masing-masing mempunyai teori dan
cara perjuangan yang berbeda dalam pencapaian masyarakat sosialis untuk
menuju dengan apa yang disebutnya sebagai masyarakat utopia.
Istilah
komunisme sering dicampuradukkan dengan komunis internasional.
Komunisme atau Marxisme adalah ideologi dasar yang umumnya digunakan
oleh partai komunis di seluruh dunia. sedangkan komunis internasional
merupakan racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin sehingga
dapat pula disebut "Marxisme-Leninisme".
Dalam
komunisme perubahan sosial harus dimulai dari pengambil alihan
alat-alat produksi melalui peran Partai Komunis. Logika secara
ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh atau yang lebih dikenal
dengan proletar (lihat: The Holy Family ), namun pengorganisasian Buruh
hanya dapat berhasil dengan melalui perjuangan partai. Partai
membutuhkan peran Politbiro sebagai think-tank. Dapat diringkas
perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro.
Komunisme
sebagai anti-kapitalisme menggunakan sistem partai komunis sebagai alat
pengambil alihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan akumulasi
modal pada individu. pada prinsipnya semua adalah direpresentasikan
sebagai milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh alat-alat produksi
harus dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata,
Komunisme memperkenalkan penggunaan sistem demokrasi keterwakilan yang
dilakukan oleh elit-elit partai komunis oleh karena itu sangat membatasi
langsung demokrasi pada rakyat yang bukan merupakan anggota partai
komunis karenanya dalam paham komunisme tidak dikenal hak perorangan
sebagaimana terdapat pada paham liberalisme.
Secara
umum komunisme berlandasan pada teori Materialisme Dialektika dan
Materialisme Historis oleh karenanya tidak bersandarkan pada kepercayaan
mitos, takhayul dan agama dengan demikian tidak ada pemberian doktrin
pada rakyatnya, dengan prinsip bahwa "agama dianggap candu" yang membuat
orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran ideologi
lain karena dianggap tidak rasional serta keluar dari hal yang nyata
(kebenaran materi).
Kelebihan ideologi komunisme:
· Karena
perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik dalam hal
perncanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan maka
pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran atau berbagai
keburukan ekonomi lainnya.
· Pemerintah
menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan sehingga
pasar barang dalam negri berjalan dengan lancer.
· Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
· Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.
· Tidak ada pembagian kelas apapun ketimpangan yang ada
Kekurangan ideologi komunisme:
· Pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan nilai – nilai komunis
· Mematikan inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan diatur oleh pusat
· Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
· Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya.
3. Ideologi Pancasila
Pancasila
adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua
kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau
asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima
sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada
paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun
terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang
berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada
tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Dalam
upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat
usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu :
· Lima
Dasar oleh Muhammad Yamin, yang berpidato pada tanggal 29 Mei 1945.
Yamin merumuskan lima dasar sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri
Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat.
Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada
sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama
berkembang di Indonesia. Mohammad Hatta dalam memoarnya meragukan pidato
Yamin tersebut.
· Panca
Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945 dalam
pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul "Lahirnya
Pancasila". Sukarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut:
Kebangsaan; Internasionalisme; Mufakat, dasar perwakilan, dasar
permusyawaratan; Kesejahteraan; Ketuhanan.
Kelebihan ideologi pancasila:
· Mencakup nilai – nilai positif yang diambil dari berbagai ideologi
· Menutup kelemahan dari kedua ideology yang bertentangan.
· Ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Pemerintah sehingga tidak mengorbankan rakyat.
· Bersifat fleksibel yang artinya mengikuti perkembangan Zaman
Kekurangan ideologi pancasila:
· Dapat Menimbulkan tafsir yang berbeda – beda
4. Ideologi Fasisme
Pengertian
fasisme adalah gerakan radikal ideologi nasionalis otoriter politik.
Fasis berusahan untuk mengatur bangsa menurut perspektif korporatis,
nilai, dan sistem, termasuk sistem politik dan ekonomi. Tujuan fasisme
secara umum yaitu membuat individu dan masyarakat berpikir dan bertindak
seragam. Para fasisme menggunakan kekuatan dan kekerasan bersama semua
metode propaganda bahkan genosda untuk mencapai tujuan.
Paham
fasisme ini mulai berkembang setelah perang dunia 1 dan terus
berkembang hingga pada perang dunia ke 2. Namun karena pahamnya yang
keras dan menguntungkan satu pihak saja yaitu yang memiliki kekuasaan
maka hal ini kemudian banyak mendapatkan pertentangan dari dunia luar
sehingga paham ini juga runtuh.
Fasisme
merupakan Ideologi yang ingin melawan kaidah-kaidah moralitas yang
diturunkan kepada umat manusia melalui agama, dan menggantikannya dengan
budaya pagan yang rasis, haus darah dan kejam. Ideologi
ini mengutamakan kekuasaan tanpa ada demokrasi. Paham ini menganggap
rendah bangsa lain.
Kelebihan ideologi fasisme:
· Punya rasa nasionalisme yang tinggi
· Punya tingkat pengawasan dan kedisiplinan yang tinggi
· Dapat mengambil keputusan dalam urusan pemerintahan secara cepat
· Mudah melakukan control terhadap media massa
Kekurangan ideologi fasisme:
· Memandang rendah bangsa lain.
· Tidak percaya dengan adanya kemampuan nalar
· Mempunyai keyakinan yang fanatik dan dogmatik
· Pengingkaran terhadap derajat –derajat kemanusiaan
· Adanya pendiskriminasian antar individu
· Menolak konsep persamaan tradisi yang berdasarkan aspek kemanusiaan.
· Jika ada pertentangan pendapat, maka yang berlaku adalah keinginan si-elit.
· Adanya pengawasan yang sangat ketat bagi anggota masyarakat
· bagi kaum penentang kekuasaan maka totaliterisme dimunculkan dengan aksi kekerasan seperti pembunuhan dan penganiayaan.
· dalam suatu negara kaum elit lebih unggul dari dukungan massa dan karenanya dapat memaksakan kekerasan kepada rakyatnya.
· Tidak memandang dan menghargai hak asasi manusia
5. Ideologi Kapitalisme
Ideology
kapitalisme banyak digunakan oleh berbagai negara di dunia hingga saat
ini. inti dari paham ini adalah adanya capital atau modal yang dikuasai
oleh pihak swasta dimana negara tidak memiliki kekuasaan atas terjadinya
sistem ekonomi dan hanya berperan sebagai pengawas saja. para pengusaha
ini memiliki tujuan yang jelas yaitu mendapatkan keuntungan
sebesar-besarnya dengan pengorbanan yang seminimal mungkin sehingga
untuk mencapai hal tersebut negara tidak boleh ikut campur dalam usaha
mereka.
Kapitalisme
adalah suatu faham ekonomi yang mengedepankan modal individu, atau
pihak swasta yang memiliki modal besar. Kapitalisme juga diartikan
sebagai suatu sistem perekonomian dimana alat-alat produksi seperti
pabrik, ladang, tambang, dan sebagainya dimiliki oleh perorangan atau
perusahaan dan dimana cara utama dalam pembagian pendapatan ditentukan
oleh persaingan pasar.
Tokoh
yang sangat terkenal dengan ideology ini adalah adam smith atau yang
juga dikenal sebagai bapak ilmu ekonomi. paham ini awalnya adalah sebuah
cara untuk menentang adanya paham merkantilisme dimana menurut paham
merkantilisme tanah merupakan sumber modal utama dan melupakan sumber
modal lainnya. Istilah invisible hand atau tangan tak tampak sangat
terkenal dikemukakan oleh adam smith dimana menurutnya pasar yang
bekerja akan selalu diarahkan oleh tangan tak tampak sehingga tidak
perlu adanya peraturan pemerintah dan segala intervensinya.
Kelebihan ideologi kapitalisme:
· Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang-barang.
· Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal yang terbaik dirinya.
· Pengawasan politik dan sosial minimal, karena tenaga waktu dan biaya yang diperlukan lebih kecil.
· Mendorong pertumbuhan ekonomi dengan memfasilitasi kompetisi terbuka di pasar.
· Hasil
dari kapitalisme adalah sistem ekonomi yang ter-desentralisasi. Faktor
ini dianggap sebagai salah satu kelebihan terbesar kapitalisme.
· Dalam perekonomian yang terdesentralisasi, individu memiliki lebih banyak pilihan dalam bisnis.
· Kerja
keras sangat dihargai dalam ekonomi kapitalis. Pengusaha yang mempunyai
kinerja baik dan mampu terus melakukan inovasi akan memenangkan
persaingan.
· Kapitalisme membentuk ekonomi dimana konsumen mengatur pasar.
Kekurangan ideologi kapitalisme:
· Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan tidak sempurna dan persaingan monopolistik.
· Sistem
harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena adanya
faktor-faktor eksternalitas (tidak memperhitungkan yang menekan upah
buruh dan lain-lain).
· Sebagian menganggap persaingan sengit yang dibawa oleh kapitalisme sebagai kelemahan utama.
· Kapitalisme
membuat ekonomi yang berorientasi pada uang. Perusahaan bisnis akan
melihat ekonomi dengan titik pandang materialistik.
· Profit dipandang menjadi tujuan bisnis utama dengan raksasa bisnis mengambil alih perusahaan-perusahaan kecil.
· Kapitalisme memicu berkurangnya SDA karena dieksploitasi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
· Kapitalisme
juga diyakini menyebabkan distribusi kekayaan yang tidak adil dengan
kekayaan dan kekuasaan hanya dikuasai oleh segelintir orang.
Perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi lainnya:
Berikut
ini perbandingan ideologi Pancasila dengan ideologi lainnya apabila
dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek politik dan hukum, aspek
ekonomi, aspek agama, aspek terhadap pandangan ihwal individu dan
masyarakat, dan aspek ciri khas.
1. Ditinjau dari aspek agama
· Pancasila : Masalah agama adalah hak pribadi (berhak memilih kepercayaan masing-masing).
· Liberalisme
: Masalah ketuhanan adalah masalah pribadi, Negara tidak mencapai
urusan agama warga Negaara bebas beragama atau tidak beragama.
· Komunisme
: Penganut demokrasi ini tidak percaya kepada Tuhan, kehidupan manusia
berdasarkan suatu evolusi ditentukan oleh hukum-hukum kehidupan
tertentu.
· Fasisme
: Menolak konsep persamaan tradisi yahudi kristen (dan juga Islam) yang
berdasarkan aspek kemanusiaan, dan menggantikan dengan ideologi yang
mengedepankan kekuatan.
· Kapitalisme
: Paham kapitalisme ini secara jelas dicela dalam Islam dan Allah
Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan suatu deskripsi yang sangat brilian
mengenai kapitalisme ini, secara jelas tergambar dalam QS.
Al-Qalam:17-33
2. Ditinjau dari aspek hukum
· Pancasila : Warga Negara menganut aturan sesuai dengan UUD 1945.
· Liberalisme : Warga Negara mempunyai kebebasan yang luas untuk bertindak, asal tidak melanggar hukum.
· Komunisme : Hukum yang berlaku disana kurang ketat, sehingga keadaan kaum ada batasan-batasan tertentu.
· Fasisme : Hukum untuk melindungi penguasa.
· Kapitalisme : ideologi dimana kekuasaan ada di tangan kapital atau pemilik modal.
3. Ditinjau dari aspek ekonomi
· Pancasila
: Sistem perekonomian melibatkan pemerintah. Para pengusaha swasta dan
seluruh rakyat baik golongan ekonomi lemah maupun golongan ekonomi
aktif/kuat. Dalam usaha mencapai kemakmuran bangsa saling membantu
kegiatan ekonomi/
· Liberalisme
: Dalam perekonomian membuka persaingan sekuat-kuatnya, akumulasi modal
berada pada beberapa kelompok kecil masyarakat.
· Komunisme
: Sistem ekonomi diatur sentralistis atau penguasaan oleh pusat atau
Negara kalau ada ekonomi swasta ia sangat terbatas.
· Fasisme : Peran Negara sangat kecil, Kapitalisme dan Monopolisme.
· Kapitalisme
: sistem ekonomi bebas tanpa batas yang didasarkan pada keuntungan, di
mana masyarakat bersaing dalam batasan-batasan ini.
4. Ditinjau dari pandangan terhadap individu dan masyarakat..
· Pancasila : Individu diakui keberadaannya.
· Liberal : Individu lebih penting daripada masyarakat.
· Komunis : Masyarakat diabaikan untuk individu, individu tidak penting dan masyarakat tidak penting.
· Fasisme
: Masyarakat tidak penting, sosial budaya ditentukan oleh propaganda
penguasa sehingga daya kritis masyarakat menjadi mundur.
· Kapitalisme
: Setiap individu bukanlah bagian dari masyarakat, tetapi merupakan
suatu pihak yang harus berjuang untuk kepentingan sendiri. Dalam
perjuangan ini, faktor penentunya adalah produksi. Produsen unggul akan
tetap bertahan, dan produsen lemah akan tersingkir.
Kesimpulan
Dari
pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Pancasila adalah bagian
dari Ideologi bangsa yang diangkat dari nilai – nilai adat istiadat
kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup
masyarakat Indonesia. Ideologi dapat diartikan sebagai suatu gagasan dan
buah pikiran yang dikembangkan secara keseluruhan yang tersusun secara
sistematis untuk mewujudkan tujuan dan cita- cita suatu Negara.
Pancasila sebagai Ideologi bangsa menunjukkan adanya keseimbangan ide
dan gagasan serta tidak bersifat absolute dalam memandang manusia dan
kehidupan bernegara, sedangkan Liberalisme, Komunisme lebih bersifat
mutlak atau totaliter. Keduanya juga cenderung menutup mata akan adanya
dampak individualisme dan persaingan. Selain itu, jika dibandingkan
dengan Pancasila, ideologi Kapitalisme lebih kepada tingkah laku ekonomi
yang dikuasai oleh kepentingan untuk memperoleh keuntungan maksimal
lewat persaingan bebas, sistem pasar, dan harga.
Sumber:
https://tugasmateri.wordpress.com/2017/08/02/perbedaan-ideologi-pancasila-liberalismekapitalismekomunismesosialisme-dan-fasisme/