No
|
Judul, Autor
|
Nama Jurnal
|
Introduction
|
Metode
|
Conclusion
| ||||||
1
|
Perencanaan awal turboptop basic trainer aircraft berdasar kriteria cakupan misi penerbangan, (Tungga Bhimadi, Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik dan Informatika Universitas Gajayana Malang)
|
jurnal.ftumj.ac.id/
index.php/semnastek
|
Perancangan awal merupakan salah satu fase dalam perancangan pesawat terbang, sesudah perancangan mula dan sebelum perancangan konsep. Sebagai latar belakang, sudah saatnya Indonesia mengganti pilihan pesawat latih yang digunakan sekarang. Sehingga perlu usulan pesawat latih dasar pengganti sebagai tujuan penelitian yaitu, pemilihan Turboprop Basic Trainer Aircraft atau pesawat latih dasar dengan propeler, untuk latihan calon pilot penerbang pesawat tempur.
|
Metodologi penilitian yang digunakan yaitu metodologi perancangan empiris yang memprediksi harga karakteristik yang diusulkan dengan aspek desain fokus pada kriteria cakupan 3(tiga) misi yaitu sortie training, bomber, dan attack.
|
kesimpulan, pesawat pilihan memenuhi kriteria cakupan misi bahkan untuk beberapa item misi lebih baik. Metodologi perancangan empiris ini dapat digunakan untuk pemilihan pesawat jenis lain yang akan digunakan.
| ||||||
2
|
|
R. Lanzafame, M. Messina
|
pumping .
|
|
| ||||||
3
|
Perkembangan Transportasi Kereta Api Dan Pengaruhnya Terhadap Industri Perkebunan Di Surakarta Tahun 1864-1930, (Wisnu Happy Eko Saputro dan Dr. Dyah Kumalasari)
|
Journal.student.uny.ac.id
/ojs/index.php/risalah/article
/download/
|
Transportasi kereta api berpengaruh besar terhadap perkembangan industri perkebunan di Surakarta. Transportasi kereta api berperan sebagai pengangkut hasil perkebunan. Hasil perkebunan di Surakarta yang meningkat, membuat dibutuhkannya alat transportasi yang efektif dan memadai untuk mengangkutnya.
|
Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis. Metode sejarah adalah cara yang digunakan dalam merekonstruksi masa lampau. Penelitian ini melalui 5 tahap, yaitu pemilihan topik, pengumpulan sumber, kritik sumber, interpretasi dan tahap yang terakhir ialah historiografi.
|
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa masuknya transportasi kereta api di Surakarta dilatar belakangi oleh sistem perekonomian yang diterapkan Pemerintah Hindia-Belanda yaitu sistem sewa tanah, sistem pajak tanah dan sistem tanam paksa. Trasportasi kereta api selanjutnya memegang peran penting untuk mengangkut hasil perkebunan antara 1864-1900. Peran transportasi kereta api berlanjut sampai tahun 1929, peran ini terlihat dari pengangkutan hasil perkebunan dan pengangkutan bahan industri batik. Pengaruh transportasi kereta api terhenti pada tahun 1930 karena terpengaruh oleh krisis ekonomi dunia.
| ||||||
4
|
Pengembangan Metode Parameter Awal Rotor Turbin
Angin Sumbu Vertikal Tipe Savonius
|
|
Turbin angin adalah sebuah system yang berfungsi
untuk mengubah energy angin dikonversikan sebagian menjadi energy putar oleh
rotor.dengan atau tanpa roda gigi,rotor memutar generator.oleh generator energy
putar tersebut dikonversikan menjadi energy listrik.
|
|
| ||||||
5
|
Efek Suhu Pada Proses Pengarangan Terhadap Nilai Kalor Arang Tempurung Kelapa (Coconut Shell Charcoal), (M. Tirono, Ali Sabit)
|
/NEUTRINO
/article/
|
Bahan bakar minyak merupakan bahan bakar yang diolah dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Biomassa merupakan sumber enrgi alternatif terbarukan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan limbah. Tempurung kelapa dapat diolah menjadi arang yang merupakan bahan baku pembuatan arang briket dengan proses karbonisasi. Temperatur karbonisasi sangat berpengaruh terhadap arang yang dihasilkan sehingga penentuan temperatur yang tepat akan menentukan kualitas arang. Penelitian ini merupakan penentuan nilai kalor dari arang tempurung kelapa dengan suhu pengarangan yang berbeda. Variasi suhu pengarangan yang diberikan yaitu 200 C, 250 ˚ C, 300 C, 350 ˚ C, 400 C, 500 C, 550 ˚ C, dengan pengulangan sebanyak tiga kali pada setiap variasi suhu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu pada proses pengarangan terhadap nilai kalor arang. Selain itu mengetahui efisiensi pembuatan arang tempurung kelapa dengan menganalisa perubahan massa bahan sebelum dan sesudah pengarangan.
|
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yang ditampilkan dalam bentuk table dan grafik, kemudian data yang dihasilkan dianalisis dengan anova dan regresi linier.
|
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa suhu pengarangan berpengaruh terhadapa penyusutan massa temperatur kelapa, semakin tinggi suhu pengarangan maka semakin tinggi massa penyusutan tempurung kelapa. Suhu pengarangan berpengaruh terhadap nilai kalor arang tempurung kelapa, semakin tinggi suhu pengarangan maka semakin besar nilai kalor arang tempurung kelapa.
|
Rabu, 09 Januari 2019
Tugas Softskill
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar